Powered By Blogger

Jumat, 26 April 2019

Memahami Sebuah Etika Seorang PR di Media Baru




Hi Guys, Welcome To My Blog.
Kali ini saya akan menjelaskan tentang : apasih yang dimaksud dengan Etika seorang PR di Media Baru ?



     Etika adalah nilai-nilai, dan asas-asas moral yang dipakai sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Etika mengacu pada sistem nilai dengan apa orang menentukan apa yang benar dan apa yang tidak benar, yang adil dan tidak adil, yang jujur dan tidak jujur. Etika terungkap dari perilaku moral dalam situasi tertentu. Peran etika dalam kehidupan pribadi dan praktisi sendiri juga sama pentingnya.

    Public Relations atau Humas memanfaatkan media baru untuk menunjang pekerjaannya. Media baru membawa perubahan-perubahan signifikan dari berbagai kedidupan. Dibutuhkan strategi komunikasi efektif yang bisa dimanfaatkan kalangan praktisi kehumasan untuk berbagai tujuan salah satunya dalam pemanfaatan teknologi internet dan munculnya media baru yang membawa perubahan di berbagai ini.

    Dalam perkembangan media sosial pengguna internet juga dapat mengakses atau memasang jasa PR di internet (social media) pada situs-situs internet yang banyak diakses berbagai publik pengguna internet salah satunya yaitu jejaring sosial facebook, PR kadang kala memanfaatkan jejaring sosial untuk menawarkan jasanya sebagai konsultan PR, salah satu tujuannya agar terus mengalami perubahan dan perbaikan yang bermanfaat dalam suatu komunikasi yang terjalin.

    Dengan memahami teknologi ini seorang praktisi PR diharapkan memahami implikasi aplikasi baru tersebut terhadap suatu perusahaan yang mereka tangani. Tidak hanya itu saja, terkait etika kehumasan dalam media baru informasi yang tersaji dapat diakses maupun dibaca dimana saja dan kapan saja, diseluruh dunia selama ada komputer ataupun perangkat lain yang memiliki koneksi internet.

Contoh Kasus

Kasus penipuan online penangkapan terhadap pelaku penipuan melalui facebook, yaitu dede rahmat dan Hasan Rarwis pada awal tahun 2015 silam di polres kota Sukabumi, yang membuat akun  facebook palsu untuk memperdayai Wilda Silviani. Setelah dua bulan berkenalan, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan meminjam uang secara bertahap hingga total mencapai 37 juta.



Source :
Julius Onggo, Bob. 2004. Cyber Public Relations. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Peran Seorang PR di Media Sosial (Twitter, Youtube dan Facebook) Dalam Mengubah Dunia Humas

Hi, Guys Welcome To My Blog.
Kali ini saya akan menjelaskan sebuah peran PR di media sosial dalam mengubah dunia humas
Yuk, di simak :)


  PR adalah ilmu yang strategis dan dinamis. Dimana dapat berubah setiap saat dan seiring dengan perubahan situasi dan kondisi. Pamor PR yang semakin berjaya di Indonesia ini menuntut mereka menambah kekuatannya melalui media online. Internet merupakan bagian dari kecanggihan teknologi dan komunikasi, dimana internet adalah media yang dapat membuat seluruh dunia terkoneksikan sehingga dapat memberikan efek yang tidak terbayangkan.

  Media sosial adalah sebuah media berbasis internet, dimana terdapat beragam platform seperti Blog, Twitter, Facebook, Youtube, Flickr, Instagram, Path dan beragam platform lainnya. Media sosial adalah sebuah kekuatan baru yang mendukung peran PR. Bukan hanya sekedar menjual sebuah produk saja tapi karena media sosial dapat membawa informasi yang mengalir seperti air, setiap orang dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun mereka mau.

  Sudah sejak lama media sosial dianggap sebagai pesaing teknik-teknik humas konvensional. Para analis media sosial memprediksikan bahwa dunia humas sekarang sudah mati, yang kemudian akhirnya disanggah bahwa sebenarnya media sosial tidak terlalu cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan kehumasan. Dan lalu muncullah Twitter, yang seiring dengan pupularitasnya, bisa mengurangi “jarak” antara media sosial dan dunia PR.

  Dunia PR berkembang dengan pengetahuan, dan ini bisa didapat dengan mudah pada Twitter. Begitu Anda memfollow dan beinteraksi dengan banyak orang, Anda akan mendapatkan pengetahuan. Anda bisa menjadi rekan, sebagai kompetitor ataupun klien, mengikuti mereka di Twitter menjadi sebuah langkah yang masuk akal mengingat Anda akan bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang opini mereka.

  Keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn, dan MySpace memungkinkan orang hadir bersama dan berbagi ide, pikiran, dan komentar. Ini mengubah padigma periklanan misalnya, dari yang bersifat satu arah menjadi dua arah, karena publik tidak akan begitu saja memahami apa yang disampaikan merek kepada mereka. Sosial media seperti YouTube, Scribd, dan Flickr telah menjadi tempat di mana orang dapat berbagi konten dengan dunia disertai dengan harapan bisa membangun dan menyebarkan awareness

Contoh Kasus

Contoh nyata, adalah saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, ketika masing-masing kubu saling berperang di dunia maya. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi bohong yang beredar yang dimanfaatkan oleh beberapa oknum tertentu sehingga menimbulkan kegaduan di masyarakat. Ini juga tentu membuat kita bingung, lelah, dan menguras energi. Untuk itu keberadaan Cyber PR diperlukan dalam hal melakukan check dan recheck terhadap informasi yang beredar.


Source :

PR dalam Membangun Citra Positif Perusahaan Melalui Program CSR

Hi guys, Welcome to my blog.
kali ini saya akan menjelaskan mengenai peran PR dalam membangun citra positif perusahaan melalu program CSR, Penasaran? yuk di simak :)

Sebelumnya saya akan menjelaskan mengenai : apa sih arti PR atau biasanya orang menyebutnya dengan Public Relation dan apa yang dimaksud dengan CSR?


     Public Relation (PR) menurut Jefkins (2003) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik dan berlandaskan suatu pengertian. PR menggunakan metode manajemen berdasaran tujuan (management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan yang nyata. 

     Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu di daerah tersebut, serta hal-hal baik lainnya.

     Dalam hubungannya dengan CSR, PR adalah orang yang berperan dalam menjalin hubungan baik kepada masyarakat sehingga masyarakat akan menerima kebijakan-kebijakan perusahaan dengan baik, dimana hal ini sangat mempengaruhi suatu citra perusahaan. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan PR memang sangat terlibat di dalamnya sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation.

Contoh kasus

Kasus yang belum lama terjadi di Papua yang melibatkan PT. FREEPORT yang terkenal dengan potensi sumber daya alamnya. Disekitar area bertambangan yang mengalirkan jutaan Dollar perhari kehidupan masyarakat masih hidup miskin dan nyaris tak tersentuh perhatian perusahaan. Bahkan berbagai tindakan anarkis ditimpakan kepada mereka saat mengais sisa produksi di area pembuangan limbah. Ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pemilik dan manajemen perusahaan untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya di sekitar lokasi perusahaan. Sebab kelangsungan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh tingkat keuntungan, tetapi juga tanggung jawab sosial perusahaan.

Source :
https://www.neliti.com/publications/23417/peran-public-relations-dalam-membangun-citra-perusahaan-melalui-program-corporat

https://ruangdosen.wordpress.com/2009/01/15/peran-pr-dalam-membangun-citra-perusahaan-melalui-program-csr/

http://farahchohan.blogspot.com/2013/03/peran-pr-dalam-membangun-citra.html